Official Website

Lingkungan Belajar

Berikut merupakan lingkungan belajar & beberapa fasilitas yang terdapat di SMAN 10 JAKARTA

 

Lingkungan belajar yang baik di SMA adalah fondasi penting untuk keberhasilan siswa. Lingkungan ini tidak hanya mencakup fisik ruangan, tetapi juga suasana, interaksi, dan berbagai faktor lainnya yang mendukung proses pembelajaran.

Berikut adalah beberapa komponen utama yang membentuk lingkungan belajar yang baik di SMAN 10 Jakarta  :

Fisik Ruang Belajar

Ruangan yang nyaman dan fungsional:

Ventilasi baik, suhu yang sesuai,
Pencahayaan yang cukup,
Perabotan baik
Terdapat interaksi manusia dengan lingkungannya untuk mencapai efisiensi, kenyamanan, dan keamanan akan membuat siswa merasa nyaman dan fokus.

Fasilitas yang memadai:

Ruang Satpam
Ruang Piket / Lobi
Ruang Tata Usaha
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Kehumasan
Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Prasarana Sarana dan Administrasi
Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik
Ruang Guru
Ruang BK
Ruang UKS
Ruang Musik
Ruang Koperasi
Ruang OSIS
Ruang Laboratorium Biologi dan Kimia
Ruang Laboratorium Fisika
Audio Visual
Kelas
Toilet Wanita
Toilet Pria
Laboratorium TIK
Laboratorium Bahasa
Perpustakaan
Ruang Agama Kristen
Mesjid
Gudang
Kantin
Lapangan Bola dan Basket
Lapangan Volley
Lapangan Bulu Tangkis
Trek Lompat jauh
Parkir
Tempat Pembuangan Sampah
Green House
Area Tanaman Obat Keluarga (Toga)
Area Komposting
Area Bank Sampah
Area Hidroponik
Area Kolam
Taman
Pojok baca
Gazebo
Ruang Fitness
Alat pemadam kebakaran
Jalur evakuasi

Tata ruang yang efektif: 

Penataan ruang kelas yang fleksibel memungkinkan berbagai aktivitas pembelajaran, seperti diskusi kelompok, presentasi, atau pembelajaran mandiri.

Penataan ruang kelas untuk Diskusi Kelompok
Penataan ruang kelas untuk Presentasi
Penataan ruang kelas untuk Belajar Mandiri

Suasana Belajar yang Kondusif:

Atmosfer yang positif: 

Hubungan yang baik antara guru dan siswa, serta antar siswa, menciptakan suasana yang hangat dan mendukung.

Penyambutan peserta didik di pagi hari
Ibadah pagi, sholat berjamaah dan keputrian untuk beragama Islam
Ibadah untuk agama Kristen
Ibadah untuk agama Budha

Motivasi yang tinggi: 

Guru yang inspiratif, materi pelajaran yang menarik, dan adanya penghargaan atas prestasi siswa akan meningkatkan motivasi belajar.

Penghargaan untuk siswa berprestasi
Guru mengajar materi pelajaran dengan menarik

Toleransi dan saling menghormati: 

Menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghargai perbedaan individu.

Ibadah pagi : ngaji/ ceramah/ sholat berjamaah/ keputrian untuk beragama Islam
Ibadah pagi : ngaji/ ceramah/ sholat berjamaah/ keputrian untuk beragama Islam
Ibadah untuk agama Kristen
Ibadah untuk agama Budha
Perayaan hari besar agama Kristen
Peringatan hari-hari besar agama Islam

Interaksi yang Efektif:

Komunikasi yang terbuka: Saluran komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang tua memungkinkan terjadinya diskusi yang konstruktif.
Partisipasi aktif siswa: Siswa didorong untuk bertanya, berpendapat, dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Kerjasama kelompok: Kegiatan kelompok membantu siswa belajar berkolaborasi dan saling melengkapi. Diaplikasikan dalam kelompok kerja program Adiwiyata

Kurikulum yang Relevan:

Aplikasi Pelajaran Sosiologi dengan membuat buku yang melakukan: Pembelajaran yang berpusat pada siswa: Siswa tidak hanya menerima materi, tetapi juga aktif mencari tahu dan menemukan sendiri. Integrasi dengan kehidupan nyata: Materi pelajaran dikaitkan dengan isu-isu aktual dan permasalahan di masyarakat.

Penggunaan Teknologi:

Aplikasi Pelajaran Sosiologi dengan membuat pertemuan melalui zoom yang melakukan: Pemanfaatan teknologi informasi: Penggunaan berbagai perangkat dan aplikasi untuk mendukung proses pembelajaran, seperti e-learning, video pembelajaran, dan simulasi. Keterampilan digital: Siswa dilatih untuk menggunakan teknologi secara efektif dan bertanggung jawab.

Dukungan dari Berbagai Pihak:

Peran aktif orang tua: Orang tua berperan sebagai mitra sekolah dalam mendidik anak.
Keterlibatan komunitas: Sekolah membentuk KOLASE (Komunitas belajar sepuluh) dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di masyarakat untuk memperkaya program pembelajaran.
kerjasama dengan penggadaian
kerjasama dengan untar

Dengan terpenuhinya semua komponen di atas, diharapkan siswa dapat belajar dengan optimal, mencapai prestasi yang maksimal, dan tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan berkarakter.